Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 08:21:47【Kabar Kuliner】435 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(7)
Sebelumnya: Perkuat kemitraan, ASEAN
Selanjutnya: Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke
Artikel Terkait
- KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat
- Program MBG dongkrak kehadiran siswa berkebutuhan khusus Kota Serang
- Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar
- Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel
- Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai
- Menyantap makan malam sambil jelajahi wahana berhantu
- Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati
- Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi
- Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025
- 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Resep Populer
Rekomendasi

Klasemen Grup H: peluang Indonesia U

Pentingnya kesiapsiagaan orang tua saat kondisi darurat anak

Dompet Dhuafa salurkan 3.840 paket bantuan pangan untuk Palestina

Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG

PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan

Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan

DPR RI sebut butuh kebersamaan sukseskan Program MBG

Dinkes Kota Malang: Penerbitan SLHS memperhatikan sejumlah indikator